Alibaba.com merupakan situs e-commerce yang
mempertemukan antara supplierdan customer yang berskala global.
Alibaba.com menghubungkan para eksportit Tiongkok dengan pembeli dari orang
asing. Pada saat itu perekonomian Tiongkok mulai menggeliat dan pebisnis dari
Tiongkok membutuhkan sebuah tempat untuk dapat bertransaksi dengan dunia luar
berkat inilah Alibaba menjadi salah satu situs e-commerce terbesar
dan tersukses di Tiongkok[1].
Pada Maret 1999, Ma dan timnya yang berjumlah 18 orang meluncurkan sebuah situs bernama Alibaba.com di apartemen Ma di Hangzhou, Provinsi Zhejiang. Dengan situs ini, Ma berangan-angan menciptakan sebuah fasilitas yang memudahkan aktivitas bisnis pengusaha kecil dan menengah. Setelah mengalami berbagai pasang surut, bisnis Ma akhirnya menunjukkan hasil.Seperti tantangan yang dihadapi perusahaan internet business to business (B2B) lain di dunia, kepercayaan konsumen merupakan kuncinya. Dengan cepat mempelajari kesalahan dan cepat melakukan perbaikan, Alibaba.com sedikit demi sedikit dapat bangkit dan tumbuh besar[2].
Pada Mei 2003, Alibaba mendirikian Taobao, sebuah situs berbelanja, yang mempunyai fungsi mirip seperti eBay. Ada yang mengatakan bahwa tujuan dibuatnya situs ini untuk menyaingi eBay yang pada saat itu menjadi penguasa online shopping di Tiongkok setelah membeli Eachnet, sebuah situs lelang terbesar di Tiongkok yang merupakan pasar online utama di pasar elektronik komersial Tiongkok.
Untuk dapat menyaingi eBay, Jack menggratiskan transaksi penjualan yang terjadi di Taobao, baik dari sisi penjual maupun pembeli. Hal yang ia lakukan berhasil dengan baik itu terbukti ketika dalam sebuah konferensi pers pada Oktober 2005, ia mengatakan bahwa Taobao berhasil menguasai 70% pangsa pasar untuk online shopping di Tiongkok. Pada tahun 2006, eBay memutuskan untuk meninggalkan pasar online Tiongkok[1].
Pada Maret 1999, Ma dan timnya yang berjumlah 18 orang meluncurkan sebuah situs bernama Alibaba.com di apartemen Ma di Hangzhou, Provinsi Zhejiang. Dengan situs ini, Ma berangan-angan menciptakan sebuah fasilitas yang memudahkan aktivitas bisnis pengusaha kecil dan menengah. Setelah mengalami berbagai pasang surut, bisnis Ma akhirnya menunjukkan hasil.Seperti tantangan yang dihadapi perusahaan internet business to business (B2B) lain di dunia, kepercayaan konsumen merupakan kuncinya. Dengan cepat mempelajari kesalahan dan cepat melakukan perbaikan, Alibaba.com sedikit demi sedikit dapat bangkit dan tumbuh besar[2].
Pada Mei 2003, Alibaba mendirikian Taobao, sebuah situs berbelanja, yang mempunyai fungsi mirip seperti eBay. Ada yang mengatakan bahwa tujuan dibuatnya situs ini untuk menyaingi eBay yang pada saat itu menjadi penguasa online shopping di Tiongkok setelah membeli Eachnet, sebuah situs lelang terbesar di Tiongkok yang merupakan pasar online utama di pasar elektronik komersial Tiongkok.
Untuk dapat menyaingi eBay, Jack menggratiskan transaksi penjualan yang terjadi di Taobao, baik dari sisi penjual maupun pembeli. Hal yang ia lakukan berhasil dengan baik itu terbukti ketika dalam sebuah konferensi pers pada Oktober 2005, ia mengatakan bahwa Taobao berhasil menguasai 70% pangsa pasar untuk online shopping di Tiongkok. Pada tahun 2006, eBay memutuskan untuk meninggalkan pasar online Tiongkok[1].
Di bawah kepemimpinan Ma, Alibaba kemudian berkembang pesat dan mencapai
puncaknya pada Oktober 2005. Saat itu, Alibaba menjalin kerja sama dengan
Yahoo!. Dengan dana sebesar USD1 miliar,Yahoo! membeli 40% kepemilikan Alibaba,
sedangkan Ma mengambil alih operasi Yahoo! di China.Dari situ terbentuklah
Alibaba Group. Perusahaan ini terdiri atas situs maya e-commerce global,
Alibaba.com dan Taobao, search engine (Yahoo! China), pembayaran online
(Alipay), dan bisnis perangkat lunak (Alisoft)[2].
Pada Mei 2009, Jack mendapat penghargaan Time Magazine dalam 100 orang paling berpengaruh dunia. Ia juga terpilih sebagai salah satu "Top 10 Pengusaha Paling Disegani di Tiongkok" oleh Majalah Forbes. Pada bulan Juni 2011, Jack Ma memutuskan Taobao akan dipisah menjadi 3 perusaan berbeda, yaitu Taobao Mall, Taobao Marketplace, dan eTao.
Pada Agustus 2014, Alibaba melakukan IPO (Initial Public Offering) di bursa saham AS. IPO yang dilakukan oleh Alibaba di bursa saham New York mencetak rekor dunia. Nilai perusahaan Alibaba mencapai US$162,7 miliar dengan perkiraan harga US$66 per-lembar saham, Alibaba berhasil melampaui nilai Amazon yang sekitar US$ 152,4 miliar. Hal tersebut menempatkan Alibaba sebagai perusahaan internet terbesar ketiga yang tercatat di pasar saham setelah Google dan Facebook.
Pada tahun 2013, Jack mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO di Alibaba dan digantikan oleh Jonathan Lu. Setelah mengundurkan diri sebagai CEO, kini ia menjabat sebagai ketua eksekutif di Alibaba. Pada usia 50 tahun, ia memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 26,5 miliar, menurut Indeks Bloomberg Billionaires[1].
Pada Mei 2009, Jack mendapat penghargaan Time Magazine dalam 100 orang paling berpengaruh dunia. Ia juga terpilih sebagai salah satu "Top 10 Pengusaha Paling Disegani di Tiongkok" oleh Majalah Forbes. Pada bulan Juni 2011, Jack Ma memutuskan Taobao akan dipisah menjadi 3 perusaan berbeda, yaitu Taobao Mall, Taobao Marketplace, dan eTao.
Pada Agustus 2014, Alibaba melakukan IPO (Initial Public Offering) di bursa saham AS. IPO yang dilakukan oleh Alibaba di bursa saham New York mencetak rekor dunia. Nilai perusahaan Alibaba mencapai US$162,7 miliar dengan perkiraan harga US$66 per-lembar saham, Alibaba berhasil melampaui nilai Amazon yang sekitar US$ 152,4 miliar. Hal tersebut menempatkan Alibaba sebagai perusahaan internet terbesar ketiga yang tercatat di pasar saham setelah Google dan Facebook.
Pada tahun 2013, Jack mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO di Alibaba dan digantikan oleh Jonathan Lu. Setelah mengundurkan diri sebagai CEO, kini ia menjabat sebagai ketua eksekutif di Alibaba. Pada usia 50 tahun, ia memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 26,5 miliar, menurut Indeks Bloomberg Billionaires[1].
referensi:
[1] http://nilampurnamasari.blogspot.co.id/2016/10/perusahaan-e-commerce-terbesar.html
[2] http://www.boc.web.id/kisah-sukses-alibabacom-pelaku-e-commerce-dunia/
Comments
Post a Comment